Medan, (Analisa). Wushu Sanda Sumut mencatat sejarah baru, meloloskan seluruh atlet (sebelas kelas) pada PON XX/2020.
Sejarah ini terukir setelah lima pesanda yang diturunkan di Kejurnas Piala Menpora yang juga Pra PON Tahap II di Semarang yakni Junita Malau (48 kg putri), Brando Mamana Simanjorang (48 kg putra), Ridwan Saragi Putra (52 Kg putra), Manuel Prima Siahaan dan Samuel Marbun, seluruhnya lolos ke babak final atau lolos ke PON Papua. Sebab syarat untuk bisa tampil di pesta olahraga paling bergengsi di tanah air tersebut, minimal menduduki posisi tiga besar.
Sebelumnya, enam pesanda Sumut yakni Andi Manurung (Kelas 56 Kg putra), Roberto Manik (70 kg putra), Jeka Saragih (75 Kg putra), Rosalina Simanjuntak (52 Kg putri), Elika Tarigan (56 Kg putri) dan Dessy (60 kg putri) sudah lebih dulu meraih tiket PON melalui Kejurnas di Bangka Belitung Juni lalu.
Wushu Sumut dipimpin Tim Manejer Heriyanto dan duet Pelatih Salwi Simbolon serta Nerry Agus Manullang, pada laga semifinal di UTC Convention Hall bvalai Urang Astina Semarang, Rabu (30/10) siang WIB, tampil luar biasa. Junita Malau yang bermain di Kelas 48 Kg secara menyakinkan mengatasi perlawanan Efi Dian Sofiana dari Jatim. Di laga final yang akan digelar Kamis (31/10), pesanda putri asal Karo alumni FIK Unimed ini akan berhadapan dengan Junisia Yuvita Lirung asal Kaltim.
Sukses Junita diikuti Brando Mamana Simanjorang. Bermain di Kelas 48 Kg putra, Brando memupus harapan Ardian Saputra (Lampung). Ia pun berhak tampil di final melawan Fernando S (Riau) yang di semifinal menundukkan Dwi Teguh Wardana.
Ridwan Saragi Putra juga berhak lolos ke final Klas 52 Kg putra usai mengalahkan pesaingnya dari Riau. Selanjutnya di Kelas 60 Kg, andalan Sumut Manuel Prima Siahaan juga lolos ke final. Tampil melawan Jefri Aprianto Utomo (Jatim), Manuel sempat kalah di babak pertama. Namun semangatnya untuk memberi yang terbaik bagi Sumut, membuatnya tampil lebih berani di babak kedua. Kemenangan pun berbalik menjadi miliknya. Dan penentuan pemenang harus ditentukan dengan memainkan babak ketiga. Di babak terakhir atau penentuan ini, Manuel menggerahkan segala kemampuannya. Ia pun tampil menjadi pemenang. Namun pesanda andalan Sumut ini menderita cedera di bagian bahu, dan dikhawatirkan tidak bisa tampil di laga final melawan Abdul Azis (Banteng).
Sukses Wushu Sanda Sumut dilengkapi Samuel Marbun di Kelas 65 Kg.Ia tidak member kesempatan kepada Ahmad Ferdianto (Riau) untuk mengembangkan permainan. Samuel pun menang dua ronde langsung, dan di final akan berhadapan dengan pesanda dari Banten.
Belum Selesai
Sukses Sanda Sumut meloloskan semua atlet ke PON XX/2020 disambut syukur dan sukacita oleh Ketua Umum Pengprov WI Sumut Darsen Song. “Kita tentu bersyukur, dan keberhasilan ini adalah buah dari kerjasama. Karenanya kami berterimakasih kepada seluruh atlet, pelatih dan juga para pembina, terkhusus Master Supandi Kusuma. Demikian pula kepada KONI Sumut yang sangat besar dukungan dan perhatiannya baik selama Pelatda maupun jelang keberangkatan atlet,” ujarnya.
Darsen menyebutkan, pondasi wushu Sumut sudah dipasang secara baik oleh Master Supandi Kusuma. Pihaknya hanya berupaya untuk meneruskan dan menjaga tradisi tersebut. Karenanya, Darsen mengaku banyak belajar dan meminta masukan, pendapat serta mendapat dukungan dari Master Supandi Kusuma, selaku pioner Wushu Sumut dan tokoh sukses yang mengantarkan Wushu Indonesia menemus pentas dunia.
Pada bagian lain, Darsen juga meminta kepada seluruh pewushu tidak cepat puas, karena tugas kita belum selesai. “Lolos ke PON Papua bukanlah puncak dari segalanya, tapi baru merupakan langkah awal untuk meraih sukses lebih tinggi, tepatnya pada PON tersebut nanti,” ujar Darsen mengakhiri keterangan. (mp)